Bungo-MTsN 2 Bungo menggelar Workshop implementasi kurikulum merdeka dan Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil
dilaksanakan di aula gedung baru MTsN 2 Bungo, Kecamatan Rimbo Tengah Kabupaten Bungo Provinsi Jambi,
kegiatan workshop ini di mulai kamis (16/3/2023), diikuti oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan MTsN 2 Bungo
dan beberapa peserta dari madrasah lain dibawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Bungo.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh kepala kantor kementerian agama kabupaten Bungo, H Herman,S.Ag.,MH,
turut juga hadir pada kegiatan ini para Kepala madrasah di bawah naungan kementerian agama kabupaten Bungo.
Digelarnya kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil ini
sesuai keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1443 Tahun 2023 Tentang Madrasah Pelaksana Kurikulum Merdeka
Tahun Pelajaran 2024/2024 ini disampaikan melalui Surat Edaran Dirjen Pendis Nomor B-1120/DJ.I/Dt.I.I/PP.00/03/2023
tertanggal 13 Maret 2023 tentang Madrasah Pelaksana Kurikulum Merdeka Tahun Pelajaran 2023/2024
yang ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Seluruh Indonesia.
Dan Permen PAN RB Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara.
Tindak lanjut dari keputusan tersebut, MTsN 2 Bungo dibawah pimpinan Syopriadi,S.Ag mengadakan
Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil di MTsN 2 Bungo,
sehingga guru-guru dapat mengimplementasikan mulai tahun pelajaran 2023/2024 nanti.
Syopriadi,S.Ag mengatakan “Guru wajib memahami secara penuh tentang Implementasi Kurikulum Merdeka
dan Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil”, ia berharap guru dapat secara penuh mengimplementasikannya
pada tahun pelajaran 2023/2024 yang akan datang.
Pada Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil di MTsN 2 Bungo ini diisi oleh pemateri yaitu:
1. Dedi Irama Silalahi S.Sos.,M.AB (Kabid Madrasah Kanwil Jambi)
2. H Herman S.Ag.,M H (Kakan Kemenag Bungo)
3. H Harlek S.Ag.,M.Sy (Kasi Bimas Islam Kemenag Bungo)
4. Muji Bagio S.Pd (Pendamping Program Pendidikan Calon Guru Penggerak)
5. Sugeng Waluyo S.Pd.,M.Pd (Pendamping Program Pendidikan Calon Guru Penggerak)
6. Pendrizal, S.Pd.I.,M.Pd.I (Pemateri PK PNS)
Kurikulum merdeka wajib diimplementasikan oleh setiap satuan pendidikan sesuai visi menteri pendidikan
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mendiri dan berkepribadian melalui terciptanya
belajar yang kreatif, mandiri, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia dan bergotong royong.
Kurikulum merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat,
para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai passion yang dimilikinya.
Secara umum, kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakulikuler yang beragam,
dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik mempunyai waktu yang cukup untuk mendalami konsep
dan menguatkan kompetensi. Nantinya guru memiliki kekuasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar
sehingga pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kurikulum ini untuk menguatkan pencapaian profil pelajar pancasila, dikembangkan berdasakan tema tertentu
yang ditetapkan oleh pemerintah, yang mana proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target pada konten mata pelajar.
Tujuan kurikulum merdeka diantaranya menciptakan pendidikan yang menyenangkan,
mengejar ketertinggalan pelajaran, mengenmbangkan potensi peserta didik.
Perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya ditingkat MTs, yaitu ada pada mata pelajaran Informatika,
jika sebelumnya lebih bersipat pilihan, namun pada kurikulum ini mata pelajaran Informatika dianggap wajib.
Keunggulan kurikulum merdeka diantaranya sebagai berikut:
- Lebih fokus dan sederhana
peserta didik lebih focus pada materi yang essensial dan pengembangan kompetensi, selain itu kurikulum ini lebih mendalam,
bermakna, dan tidak terburu-buru.
- Juah lebih merdeka
kurikulum ini membebaskan peserta didik untuk memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya.
- Lebih interaktif
pembelajaran melalui projek (Projek Based Learning) memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik
untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu actual, seperti masalah lingkungan, kesehatan, dan lainnya.
Terakhir Syopriadi,S.Ag mengungkapkan setelah kegiatan ini harapannya mudah mudahan semua guru bisa melaksanakan
yang namanya kurikulum merdeka serta bisa membuat laporan kinerja itu masing masing berdasarkan komponen komponen yang ada setiap guru tersebut berdasarkan mata pelajaran yang diampunya.
¬_(SB)_
350x
Dibaca |